Si pipit , engkau sangkar , engkau biar..
Engkau datang bila engkau perlukan dia ,
Cerita duka , cerita lara ...
Si pipit pendengar setia ,
Walaupun kadang-kadang dalam keadaan terpaksa..
Engkau kejam .
Pernah si pipit engkau seksa ..
Separuh nyawa dia bangkit semua ..
Kakinya engkau ikat , ketat ..
Dengan satu benang yang kau anggap amanah .
Amanah yang aku percaya
Si Enggang pun tak mampu pegang .
Si pipit berpegang teguh pada janjinya .
Kini engkau mulai rasa bahagia ..
Mungkin kini sudah tiba waktunya ..
Engkau buka ikatan ,
Biarkan si pipit bebas ,
Terbang teruskan kehidupan .
No comments:
Post a Comment